Minggu, 23 Agustus 2015
MAKALAH
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
“FAKTOR MANUSIA”
Disusun oleh:
1.
Dewi Lestari
2.
Khusnul Khotimah
3.
Arismanto
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER ( STMIK ) PRINGSEWU KOTAAGUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkat kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,serta taufik dan hidayah nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Interaksi
Manusia Dan Komputer di kampus ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang di miliki.
Dan juga kami berterima kasih pada Dosen kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami
dan teman-teman yang telah membantu
dalam menyesaikan makalah ini .
Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Interaksi Manusia Dan Komputer.
Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurang- kurangan
dan jauh dari sempurna.untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan dating.
Kotaagung, 3 Juli 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG MASALAH..............................................
1
1.2
RUMUSAN
MASALAH..............................................................
2
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Interaksi Manusia dan Komputer................................. 3
2.
Faktor
Manusia............................................................................... 3
a.
Kecakapan
Manusia dan Komputer.......................................
4
b.
Penggunaan
Warna yang Efektif............................................
7
c.
Indra
Pendengaran................................................................. 9
d.
Sentuhan................................................................................. 10
3.
Memory
Manusia............................................................................ 11
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................
13
B.
Saran.............................................................................................. 13
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Komputer merupakan suatu mesin yang
dibuat untuk membantu kehidupan manusia untuk semua bidang, seperti perbankan,
transportasi, pendidikan, pemerintahan, perdagangan, militer dan sebagainya.
Waktu kita menggunakan komputer, tanpa disadari kita
sedang melakukan dialog dengan komputer dan waktu kita memberikan perintah
kepada komputer maka kita akan melihat hasil dari perintah tersebut di layar
komputer.
Perkembangan teknologi hardware maupun
software semakin hari semakin cepat dan sulit diprediksi. Meski pada
hakikatnya, komputer merupakan mesin yang sangat bodoh, namun manusia mampu
membuatnya menjadi begitu cerdas. Untuk membuat komputer cerdas, manusia harus
tahu bagaimana membuat perintah atau instruksi yang bisa dimengerti dan
dijalankan oleh komputer.
Interaksi manusia dan komputer (Human
Computer Interaction – HCI) adalah suatu disiplin ilmu yang mengkaji komunikasi
atau interaksi diantara pengguna dengan sistem komputer maupun sistem yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kendaraan, peralatan
rumah tangga dan sebagainya.
Peran utama dari HCI adalah untuk
menghasilkan sebuah sistem yang mudah digunakan, aman, efektif dan efisien.
Model interaksi antara manusia dengan
sistem melibatkan tiga komponen, yaitu pengguna, interaksi dan sistem itu
sendiri.
Kunci utama HCI adalah daya guna (usability), yang berarti bahwa suatu sistem
harus mudah digunakan, memberi keamanan kepada pengguna, mudah dipelajari dan
sebagainya.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana interaksi manusia dan computer?
2. Bagaimana kecakapan manusia dan
computer?
3. Bagaimana penggunaan warna yang efektif?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan computer atau disebut human–computer
interaction (HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dan computer, meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka
pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia.
Pengertian IMK Sedangkan interaksi manusia dan
komputer merupakan serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk berinteraksi dengan komputer dimana keduanya saling memberikan
masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir
yang diharapkan. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang
berorientasi kepada manusia sebagai pemakai.
2. Faktor Manusia
Manusia merupakan elemen terpenting
dalam interaksi manusia dan komputer, yaitu sebagai subjek sekaligus sebagai
objek
- Manusia dapat dipandang sebagai sistem pemroses informasi.
- Model sederhana :
- Informasi diterima dan ditanggapi melalui saluran I/O
- Informasi disimpan dalam ingatan (memory)
- Informasi diproses dan diaplikasikan dalam pelbagai cara.
Kemampuan
manusia dalam hal ini sangat penting dalam mendesain yang berbeda antara satu
orang dengan orang lainnya
Aspek dalam sistem komputer
- Aspek hardware
- Aspek software
- Aspek brainware
Kegiatan
memodelkan manusia adalah kegiatan yang cukup sulit karena manusia menggunakan
panca indera
Panca indera:
- Mata: benda, ukuran, warna, bentuk, kepadatan, dan tekstur
- Telinga: nada, warna nada, pola titik nada, intensitas, frekuensi
- Hidung: membedakan bau
- Lidah: membedakan rasa manis, kecut, pahit, asin
- Kulit: merasakan tekanan dan suhu
a.
Kecakapan Manusia dan Komputer
Berikut
merupakan tabel yang membedakan kecakapan antara manusia dan computer
o
Istilah dalam Penglihatan/Visual
- Luminans
- Banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh permukaan obyek
- Semakin besar luminans sebuah obyek, rincian obyek yang dapat dilihat oleh mata akan semakin bertambah
- Kontras
- Selisih antara luminans obyek dengan luminans latar belakang
- Nilai kontras dapat positif atau negatif
- Nilai kontras negatif akan membuat obyek tidak nampak
- Kecerahan
- Tanggapan subyektif pada cahaya
- Tidak ada kaitan dengan luminans dan kontras, namun luminans dapat berimplikasi pada kecerahan
- Sudut dan ketajaman penglihatan
- Sudut penglihatan (visual angle): sudut yang dibentuk antara obyek dengan mata
- Ketajaman penglihatan (visual acuity): sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah obyek dengan jelas
- Medan penglihatan: sudut yang dibentuk ketika mata bergerak ke kiri terjauh dan ke kanan terjauh
- Daerah I, penglihatan binokuler
- Daerah II, penglihatan monokuler kiri
- Daerah III, penglihatan monokuler kanan
- Daerah IV, daerah buta
b. Penggunaan Warna yang Efektif
- Aspek psikologis
- Hindarkan penggunaan warna seperti cyan, magenta, dan kuning secara bersama-sama, karena dapat menimbulkan kelelahan mata.
- Hindarkan warna biru untuk garis tipis, teks dan bentuk kecil, sebab sistem penglihatan kita tidak disiapkan untuk rangsangan yang tajam, terinci dan bergelombang pendek.
- Pertimbangkan warna tajam untuk pengguna usia tua.
- Warna akan berubah jika aras cahaya sekeliling berubah dan juga akibat penambahan dan penurunan kontras.
- Perubahan warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Merah dan ungu sukar dideteksi dibandingkan dengan kuning, hijau atau biru
- Hindarkan warna merah dan hijau dalam skala besar pada tempat berseberangan. Warna yang cocok adalah biru-kuning
- Warna berlawanan yang dapat digunakan bersama-sama mis: merah-hijau dan biru-kuning. Kombinasi hijau-biru memberikan citra jelek
- Hindarkan perubahan warna tunggal untuk menolong pengguna dengan keterbatasan dalam melihat warna
- Aspek kognitif
- Jangan menggunakan warna secara berlebihan.
- Kelompokkanlah elemen-elemen yang saling berkaitan dengan warna latar belakang yang sama.
- Warna yang sama “membawa” pesan yang serupa
- Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian.
- Urutkan warna sesuai dengan posisi spektralnya.
- Warna hangat (panjang gelombang besar) dapat digunakan untuk menunjukkan aras tindakan.
- Aspek Perseptual
o
Luminans tidak sama dengan
kecerahan.
o
Ketajaman (lightness)
dan kecerahan (brightness) dapat dibedakan pada bentuk tercetak, ettapi
tidak pada tampilan warna. Sifat alamiah layar tampilan tidak memungkinkan
ketajaman dan kecerahan bervariasi secara bebeas.
o
Tidak semua warna dapat
dibaca. Penggunaan warna gelap sebagai latar belakang akan memberikan visual
yang lebih baik daripada warna cerah.
o
Hindarkan adanya
diskriminasi warna pada daerah yang kecil.
c. Indera pendengaran
Merupakan
panca indera terpenting kedua setelah penglihatan. Meskipun belum
banyak program-program aplikasi saat ini yang menggunakan suara sebagai media
interaksi antara manusia dan komputer, tetapi beberapa program aplikasi sudah mulai
menggunakan suara sebagai umpan balik kepada user. Pemanfaatannyata dari media
suara adalah pada dunia multimedia.
Kebanyakan
manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hz samapai 20
KHz, tetapi hal tersebut dipengaruhi juga oleh usia dan kesehatan dari pendengar.suara
juga dapat bervariasi dalam hal kebisingan (luodness). Jika batas
kebisingan dinyatakan sebagai 0 dB (decible), maka suara bisikan
mempunyai tingkat kebisingan20 dB, percakapan berkisar 50 dB – 70 dB.Kerusakan
indera pendengaran akan terjadi jika seseorang mendengar suara dengan
tingkat kebisingan lebih dari 140 dB. Telinga manusia tidak sensitif terhadap perubahan
frekuensi pada suara yang mempunyai kebisingan kurang dari 20 dB.
d.
Sentuhan
Merupakan
sarana interaksi ketiga setelah penglihatan dan pendengaran.Jari jemari sangat
sensitif terhadap perubahan tekanan, tapi sensasi tekanan ini akan turun
pada aplikasi yang sifatnya konstan.Sensasi sentuhan lebih dikaitkan dengan
aspek ergonomis dalam sebuahsistem. Sebagai contoh, dalam penggunaan papan
ketik atau tombol, kita akan lebihmerasa nyaman apabila tangan kita merasakan
adanya sensasi sentuhan.
Anda mungkin akan
mengeluh saat mengetik pada sebuah keyboard, dimana kita harus melakukan
tekanan yang lebih keras. Hal ini akan membuat kita menjadi cepatmerasa capek
dan mungkin kesakitan, belum lagi rasa jengkel yang muncul.
3.
Memori
Manusia
Ø Sensory stores
- Dapat dipandang sebagai sekumpulan register penyangga temporer
- Informasi yang masuk akan dinyatakan dalam bentuk tak terproses atau tak terkodekan
- Informasi disimpan dalam bentuk fisik dan bukan dalam bentuk simbolik
Ø Short-term memory (Memori jangka
pendek)
- Dapat dipandang sebagai penyimpan temporer
- Informasi yang masuk akan dinyatakan dalam bentuk terkodekan bukan dalam bentuk fisik
- Sering disebut sebagai working memory
Ø Long-term memory (Memori jangka
panjang)
- Informasi yang masuk melalui kesadaran penuh yang disebut proses “belajar” atau lewat proses bawah sadar yang terjadi berulang-ulang
- Berbasis semantik dan diakses secara asosiatif
- Sifat penyimpanannya sukar dilupakan
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
System
computer terdiri dari tiga aspek yaitu perangkat keras,perangkat lunak dan
manusia. Ketiga aspek ini harus saling bekerja sama agar system computer dapat
bekerja dengan sempurna.Untukdapat merancang sebuah system interaksi manusia
dan computer yang lebih baik,perancang tidak saja harus mengetahui aspek teknis
dari system koputer tetapi juga harus mengerti bagaimana manusia dapat mengolah
dan menerima informasi dari computer tersebut.
Manusia
menerima informasi dan memberikan respon melalui saluran yang terbatas,seperti
visual,auditory,haptic dan movement, dan informasi disimpan di dalam
memory.Memory berhubungan dengan perasaan ada memory masa pendek dan memory
jangka panjang.Informasi kemudian diproses dan diterapkan melalui
pealaran,problem solving,dan skill dalam menagani masalah.
B.
SARAN
Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan pengetahuan kita.
DAFTAR PUSTAKA
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2011/09/19/interaksi-manusia-dan-komputer-faktor-manusia/
Setiawan. Agus, Pengantar Sistem Komputer, Informatika,
Bandung, Desember 2005.
http://www.tp-link.com/support/showfaq.asp?id=9)
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)